Hadits Hari Ini

Belajar dari Tabiat Sejarah yang Selalu Berulang

Belajar dari Tabiat Sejarah yang Selalu Berulang






Belajar dari Tabiat Sejarah yang Selalu Berulang



Sejarah permusuhan antara ahlul haq dan ahlul batil adalah sejarah panjang yang terus terulang dari masa ke masa. Tabiat dan karakternya selalu demikian. Tidak akan pernah berdamai apalagi bersanding mesra. Keduanya bagai timur dan barat, bagai air dan minyak yang tidak akan pernah bisa melebur.

Salah satu tokoh utama sekaligus penguasa diktator yang mengingkari kebenaran dan menolak dakwah tauhid adalah Namrudz laknatullah 'alaihi. Namrudz sang diktator bengis yang juga mengaku sebagai tuhan bagi rakyat Babilonia. Konon Namrudz penguasa pertama yang membuat institusi kepolisian dalam negaranya, hal yang kemudian menjadi tradisi bagi raja-raja dan penguasa diktator setelah nya. Menurut beberapa ahli tarikh, suatu malam Namrudz bermimpi dalam tidurnya, bahwa ada anak kecil yang melompat memasuki kamarnya, lalu merampas mahkota kebesaran yang dikenakannya, kemudian menghancurkan mahkota tersebut. Setelah terbangun Namrudz termenung dan terus memikirkan mimpinya.

Para ahli nujum dan penasihat kerajaan dikumpulkan, lalu Namrudz meminta pendapat dari mereka tentang mimpi buruknya. Hingga akhirnya jawaban ahli nujum menjadi sebab diambilnya keputusan yang kejam, membunuh semua bayi laki-laki yang lahir. Namrudz melakukannya karena khawatir kekuasaannya akan dijatuhkan oleh salah satu diantara bayi laki-laki itu, walaupun akhirnya dengan kuasa Allah bayi itu tetap lahir dan akhirnya bisa menggulingkan kekuasaan Namrudz.
Berselang sekitar 600-an tahun kemudian, kisah serupa terulang di zaman Fir'aun. Suatu hari dia bermimpi ada kilatan api yang membakar pemukiman Mesir dan menghanguskan banyak rumah penduduk Qibti. Namun anehnya api itu tidak membakar rumah-rumah penduduk Bani Israel yang berdekatan dengan rakyat Fir'aun. Firasat buruk menghinggapi akal Fir'aun. Tatkala dia bertanya kepada para ahli nujum tentang takwil mimpinya, lagi-lagi jawaban  para ahli nujum itulah yang membuat Fir'aun mengambil keputusan seperti yang telah diambil Namrudz, membunuh semua bayi Bani Israel yang lahir pada masa itu. Konon ada 90.000 bayi Bani Israel yang dibantai oleh para algojo Fir'aun. Jawaban para ahli nujum Fir'aun mengisyaratkan akan munculnya seorang bayi dari Bani Israel yang akan membebaskan mereka dari perbudakan sekaligus mengakhiri kekuasaan Fir'aun. Walau akhirnya bayi yang dikhawatirkan itu justru tetap hidup dan selamat, bahkan dibesarkan didalam istananya sendiri.

Hampir sama juga dengan apa yang dialami oleh Rasulullah SAW saat usia beliau masih kecil. Muhammad kecil pernah diajak berniaga di usia 12 tahun oleh pamannya menuju bumi Syam. Di tempat itu keduanya bertemu dengan rahib Yahudi yang sangat memahami alkitab lalu menyimpulkan bahwa Muhammad yang dibawa Abu Thalib kelak akan menjadi Nabi akhir zaman. Sang rahib, Bukhaira, menyarankan Abu Thalib agar segera membawa pulang keponakannya karena khawatir akan dibunuh oleh orang-orang Yahudi jika mereka mengetahuinya.





























Referensi : Inikah AlMahdi Yang Dijanjikan | Abu Ammar & Abu Fathiah al-Adnani

0 komentar:

Posting Komentar

Postingan Instagram

Wajib Baca.!

Jangan Sombong Dalam Keadaan Apapun

Sombong  adalah penyakit yang sering menghinggapi kita semua, benih-benihnya kerap muncul tanpa kita sadari. Di tingkat pertama , S...