Hadits Hari Ini

Segala sesuatu punya Hak

Segala sesuatu punya Hak





Segala sesuatu punya Hak





Tubuh punya hak, tamu punya hak, istri punya hak, mata punya hak atas anda. Berikut ini hadist yang berbicara tentang hal itu: Dari Abdullah ibn Amru ibn al-Ash r.a., "Aku berpuasa setiap hari dan membaca Al-Qur'an setiap malam. Berita tentang apa yang aku lakukan itu sampai kepada Rasulullah. Beliau berkata kepadaku, 'Aku mendengar bahwa engkau puasa setiap hati dan membaca Al-Qur'an setiap malam?' Aku menjawab, 'Benar, wahai Nabi Allah. Dan aku, dengan melakukan itu semua, hanya mengharap kebaikan.' Beliau berkata, 'Sebenarnya cukup bagimu puasa tiga hari dalam setiap bulan.' Aku berkata, 'Wahai Rasulullah, aku mampu melakukan yang lebih baik dari itu.' Beliau berkata, 'Sesungguhnya istrimu punya hak, tamu-tamumu punya hak dan tubuhmu punya hak. Puasalah seperti puasanya Nabi Daud. Dia adalah hamba yang sangat rajin beribadah. 'Aku bertanya, 'Wahai Rasulullah, bagaimana puasa Daud itu?' Beliau menjawab, 'Daud berpuasa satu hari dan tidak puasa satu hari. Bacalah (dengan mengkhatamkan Al-Qur'an satu bulan sekali. 'Aku berkata, 'Wahai Rasulullah, Aku mampu melakukan lebih dari itu.' Beliau berkata, 'Bacalah dua puluh hari sekali.' Aku berkata, 'Wahai Rasulullah, aku mampu melakukan yang lebih baik dari itu.' beliau berkata, 'Bacalah setiap tujuh hari sekali dan jangan tambah lagi. Sesungguhnya istrimu punya hak atas engkau dan tubuhmu punya hak atas engkau.' Aku tetap mendesak untuk berbuat lebih , namun aku ditekan. Beliau berkata kepadaku, ' Sesungguhnya engkau tidak tahu, bisa jadi umurmu akan panjang (dan engkau menjadi tua).' Kemudian aku melaksanakan petunjuk Nabi kepadaku. Ketika aku sudah tua dan lemah, aku merasa beruntung menerima kemurahan (rukhshah) Nabi Allah." (HR.Bukhari & Muslim)


Jangan sia-siakan semua waktumu untuk tamu-tamu, hingga anda lupa mensucikan diri, ibadah kepada Allah dan hak istrimu. Perbuatan seperti itu akan berpengaruh negatif bagi dirimu yang menyebabkan Anda menjadi orang yang berakhlak buruk. Perbuatan itu juga akan menciptakan konflik dengan istrimu dan menyebabkan kerasnya hati karena tidak pernah mendapatkan siraman rohani.


Jangan terlalu berlebihan dalam mencintai istri, karena akan membuat ibadahmu terbengkalai. Berapa banyak orang yang tergoda oleh istrinya hingga tidak sempat menghadiri jamaah dan majelis-majelis ilmu dan dzikir. Sebaliknya, berapa banyak istri yang lupa akan kitab Allah dan lupa akan shalat akibat suaminya.


Banyak pula orang yang menjadi bakhil akan harta karena lebih mementingkan diri sendiri dan anak-anaknya (padahal dia adalah orang yang berlebihan). Lucunya, banyak pula orang yang begitu rajin dalam ibadah dan menghadiri majelis-majelis ilmu dan dzikir, tapi dia hampir tidak bisa mengambil manfaat dari kegiatannya itu (ini terjadi karena tidak adanya perenungan dan penghayatan tentang apa yang mereka lakukan). Bahkan, akibat sikap berlebihan ini, mereka sering terjebak kepada rusaknya hubungan rumah tangga. Mereka cenderung mengabaikan hak-hak orang lain yang ada disekitar mereka dan terjadi konflik dengan mereka.


Bersikap moderat (tidak lebih dan tidak kurang) adalah tuntunan agama. Segala sesuatu memiliki hak: istri memiliki hak, tamu memiliki hak, jiwa memiliki hak dan Tuhanmu memiliki hak atas engkau. Oleh karena itu, tunaikanlah hak masing-masing.
Sebagaimana anda mendapatkan pahala dengan melaksanakan shalat, anda juga mendapatkan pahala dengan menghormati tamu dan mendapatkan pahala dengan menggauli istrimu. Disabdakan oleh Rasulullah SAW.: "Dalam (menggunakan) kemaluan salah seorang dari kalian (dengan sah) terdapat sedekah."
Mereka berkata, "Wahai Rasulullah, apakah seseorang yang menyalurkan syahwatnya (dengan sah) mendapatkan pahala?" Beliau menjawab, "Bukankah kalian tahu, jika seseorang menyalurkan syahwatnya di jalan yang tidak benar, dia akan mendapatkan dosa? maka dari itu, jika dia menyalurkan syahwatnya di tempat yang halal (dengan istrinya), maka dia mendapatkan pahala." (HR.Muslim)
Berapa banyak konflik terjadi antar suami istri yang berujung pisah ranjang dan keengganan istri berdandan untuk suami nya. Hati-hatilah wahai hamba Allah!.


























Referensi : Fiqh al-Akhlaq wa al-Mu'amalat baina al-Mu'minin, Syaikh Musthafa al-'Adawy, Jakarta: Qisthi Press, cet. 1, 2005 M.

0 komentar:

Posting Komentar

Postingan Instagram

Wajib Baca.!

Jangan Sombong Dalam Keadaan Apapun

Sombong  adalah penyakit yang sering menghinggapi kita semua, benih-benihnya kerap muncul tanpa kita sadari. Di tingkat pertama , S...